Budayakan 3R

  • 0
Sampah plastik menjadi masalah utama, karena plastik sangat sulit terurai dalam tanah, membutuhkan waktu bertahun-tahun dan ini akan menimbulkan permasalahan tersendiri dalam penanganannya. Sejauh ini, penanganan yang paling praktis dalam pengelolaan sampah yaitu dengan dibakar. Namun, pembakaran  sampah plastik juga akan berpengaruh untuk kesehatan juga lingkungan. Sampah yang dibakar berbahaya untuk kesehatan tubuh, karena sampah dibakar pada suhu rendah sehingga meninggalkan asap putih yang beracun dan berefek sesak nafas. Dari plastik sendiri memiliki senyawa yakni zat dioksin. Klorin plastik memiliki persamaan dengan larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl), pada garam.
Untuk meminimalisir pembakaran serta permasalahan sampah yang lainnya, kita dapat menggunakan metode 3R. Yang terdiri dari Reduce, Reuse dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah. Metode ini dapat dilakukan maupun diterapkan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Yang diperlukan hanyalah waktu dan kepedulian kita sebagai pelaku dari 3R ini. Berikut adalah contoh dari kegiatan 3R yang dapat kita lakukan sehari hari :
REUSE
  • Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
  • Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.
  • Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
  • Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
  • Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan

REDUCE
  • Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
  • Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
  • Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
  • Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
  • Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
  • Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.

RECYCLE

  • Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
  • Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
  • Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
  • Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.

Move On

  • 0
Hari itu seorang siswa tampak sangat stress dan lelah. Maklum dari 4 pelajaran hari ini semuanya ulangan harian. Guru BP melihat anak itu dan menanyainya
Guru BP: Kamu kenapa?
Anak : Saya pusing, Bu
Guru BP: Kenapa pusing
Anak : Dari pelajaran yang ada hari ini, semuanya ulangan
Guru BP: Itu lah sekolah, namanya juga siswa. Wajar, itu tandanya kamu harus belajar lebih giat lagi.
Anak: Bu, katanya kita nggak boleh flash back?
Guru BP: Iya, bener. Kita harus move on jangan flash back supaya tidak terpaku pada masa lalu
Anak : Tapi ulangan kan mengulang-ulang masa lalu, Bu? Itu flash back  namanya. Seharusnya nggak ada ulangan. Kita harus move on, dong.
Guru BP : Kamu sehat?
Anak: ????

Satu Panci



Suatu hari ada remaja putri yang masih sangat polos disuruh ibunya untuk belanja di pasar. Ini adalah kali pertamanya belanja sendirian tanpa ditemani ibunya. Hari ini dia disuruh untuk membeli panci  untuk memasak air. Sejak dari rumah ibunya telah berpesan bahwa saat dipasar nanti dia harus pintar menawar atau paling tidak memilih panci yang paling murah di pasar. Jadi dia harus membandingkan harga-harga antar pedangang.
                Sesampainya di pasar, dia mulai bertanya pada para penjual. Pedagang pertama menjawab bahwa satu panci harganya 60 rb. Lalu dia berkeliling ke sisi lain pasar, pedangang kedua mengatakan satu panci harganya 85 rb. Anak itu terus mondar mandir, sampai beberapa pedagang ditanyainya namun harganya selalu lebih mahal. Setelah keliling pasar, tak terasa dia sampai lagi di pedagang yang ditanyainya pertama tadi. Akhirnya dia mulai menawar panci yang sebenarnya harganya 60 rb itu, pertamanya dia menawar 45 rb, tapi tidak boleh, kemudian 47 rb, tapi tidak boleh juga. Akhirnya si pedagang berkata bahwa harga panci itu khusus untuk Si anak adalah 30 rb setengah. Si anak menganggap pedagang  telah iba, dan memberikan uang 30 rb. Tapi alangakah terkejutnya dia saat melihat panci yang diberikan pedagang hanya setengah. Dia marah-marah pada pedagang, tapi pedagang hanya santai sambil menjawab “Saya kan bilang 30 rb setengah, kalau satu ya 60 rb.” (Indraswari)