Suatu hari ada
remaja putri yang masih sangat polos disuruh ibunya untuk belanja di pasar. Ini
adalah kali pertamanya belanja sendirian tanpa ditemani ibunya. Hari ini dia
disuruh untuk membeli panci untuk
memasak air. Sejak dari rumah ibunya telah berpesan bahwa saat dipasar nanti
dia harus pintar menawar atau paling tidak memilih panci yang paling murah di
pasar. Jadi dia harus membandingkan harga-harga antar pedangang.
Sesampainya di pasar, dia mulai
bertanya pada para penjual. Pedagang pertama menjawab bahwa satu panci harganya
60 rb. Lalu dia berkeliling ke sisi lain pasar, pedangang kedua mengatakan satu
panci harganya 85 rb. Anak itu terus mondar mandir, sampai beberapa pedagang
ditanyainya namun harganya selalu lebih mahal. Setelah keliling pasar, tak
terasa dia sampai lagi di pedagang yang ditanyainya pertama tadi. Akhirnya dia
mulai menawar panci yang sebenarnya harganya 60 rb itu, pertamanya dia menawar
45 rb, tapi tidak boleh, kemudian 47 rb, tapi tidak boleh juga. Akhirnya si
pedagang berkata bahwa harga panci itu khusus untuk Si anak adalah 30 rb
setengah. Si anak menganggap pedagang telah iba, dan memberikan uang 30 rb. Tapi
alangakah terkejutnya dia saat melihat panci yang diberikan pedagang hanya
setengah. Dia marah-marah pada pedagang, tapi pedagang hanya santai sambil
menjawab “Saya kan bilang 30 rb setengah, kalau satu ya 60 rb.” (Indraswari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar