Sering kali seorang
siswa merasa stress dan tertekan karena menumpuknya tugas sekolah yang belum
diselesaikan. Biasanya hal itu terjadi karena siswa tidak memiliki skala prioritas
tugas dan sering menunda nunda untuk menyelesaikan tugas. Menunda untuk
menyelesaikan satu tugas hari ini berarti menambah satu kesetresan besok.
Karena jika kita menunda menyelesaikan tugas maka semakin hari tugas itu akan
semakin banyak. Berniat untuk menunda pekerjaan agar tidak stress hari ini
justru akan menciptakan ribuan tunas kesetresan besok.
Tugas yang
diselesaikan dengan tergesa gesa hasilnya akan tidak total. Biasanya hasil
tugas yang kurang memuaskan disebabkan oleh waktu pengerjaannya yang terlalu
dekat dengan deadline. Terlalu mepet-nya pengerjaan tugas dengan deadline kemungkinan terjadi karena
sebelumnya siswa lupa jika hari itu ada tugas yang harus diselesaikan. Misalnya
hari Rabu tanggal 27 November 2013 untuk Mata Pelajaran Sejarah diberikan tugas
merangkum Bab “Pedagang, Penguasa dan
Pujangga pada Masa Klasik (Hindu dan Buddha)”
dan harus dikumpulkan Rabu depan. Siswa A yang punya skala prioritas dan
mengetahui bahwa tugas ini memakan banyak waktu, maka ia mengerjakan tugas itu
secara bertahap, sedikit demi sedikit dikerjakannya selama satu minggu,
akhirnya pada hari pengumpulan Siswa A tidak memiliki masalah. Akan tetapi,
lain lagi dengan siswa B yang tidak memiliki skala prioritas, dia baru ingat
kalau ada tugas merangkum Pelajaran Sejarah pada Selasa malam dan kebetulan
pada hari Rabu juga dijadwalkan ada ulangan Matematika, akhirnya pada Selasa
malam dia kesulitan membagi waktunya antara harus belajar Matematika dan
merangkum Sejarah, disinilah terlihat betapa pentingnya menyusun skala
prioritas tugas.
Menyusun skala prioritas tugas berarti memudahkan kita dalam menyelesaikan
pekerjaan, dalam penyusunan skala prioritas kita harus memperhatikan ha-hal berikut:
- Kapan tugas tersebut harus dikumpulkan?
- Seberapa sulitkah tugas itu?
- Apakah tugas itu dikerjakan sendiri ataukah bersama kelompok?
Pada dasarnya kita harus mengetahui kapan tugas itu
harus dikumpulkan, tugas Kimia yang dikumpulkan pada hari Senin akan lebih dulu
dikerjakan daripada tugas Biologi yang dikumpulkan hari Selasa. Selajutnya,
kita juga harus mengetahui dan memahami seberapa sulitkah tugas itu, jika tugas
itu sulit kita harus memprioritaskannya daripada tugas yang lain. Carilah subjek
pelajaran tersulit dan lebih membutuhkan upaya serta energi yang besar dalam
menyelesaikannya. Setelah kita menyelesaikan tugas tersebut, kita akan lebih
mudah untuk menyelesaikan sisa tugas. Hal berikutnya yang harus diperhatikan
dalam penyusunan skala prioritas adalah apakah tugas itu harus dikerjakan
secara mandiri ataukah berkelompok. Akan lebih mudah jika kita menyelesaikan
tugas kelompok dulu lalu baru menyelesaikan tugas pribadi. Karena biasanya
tugas kelompok itu membutuhkan energy dan pemikiran yang besar dalam
penyelesainnya.
Siswa
yang mampu menyusun skala prioritas tugas hidupnya akan lebih terorganisir
dengan baik. Dia akan bisa membagi waktu antara kapan harus makan, tidur, refreshing dan belajar dengan baik
karena jadwal penyelesaian tugasnya telah tertata dengan rapi. Dengan demikian,
penyusunan skala prioritas sangat bermanfaat dalam menyelesaikan tugas agar
mendapatkan hasil yang maksimal. (Indraswari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar